Jombang, Metro Jatim;
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Sekolah/Madrasah Non Formal (DPD ASTINA) Kabupaten Jombang, sukses menyelenggarakan Workshop Perangkat Pembelajaran Deep Learning Pendidikan Kesetaraan (yang mencakup program Kejar Paket A, B, dan C).
Kegiatan strategis ini dilaksanakan pada hari Sabtu (25/10) di Aula 2 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang. Workshop ini diikuti oleh 52 peserta yang merupakan perwakilan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di seluruh wilayah Kabupaten Jombang.
Workshop ini memiliki fokus utama untuk meningkatkan kapasitas profesional para pendidik. Tujuannya adalah membekali mereka dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang inovatif, adaptif, dan relevan dengan dinamika perkembangan pendidikan masa kini. Dengan mengadopsi pendekatan deep learning, peserta dilatih untuk merancang proses pembelajaran yang berorientasi kuat pada kebutuhan spesifik peserta didik, serta menstimulasi keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
Acara secara resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Abdul Majid, S.Psi., M.M. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di sektor pendidikan nonformal, mengingat perannya yang fundamental sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional.
“Melalui workshop ini, kami berharap para pendidik pendidikan kesetaraan mampu mengembangkan perangkat pembelajaran yang adaptif dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Pemanfaatan deep learning bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana membangun pengalaman belajar yang bermakna dan inklusif bagi semua,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh ini turut memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang dengan DPD ASTINA Kabupaten Jombang dalam upaya bersama menyukseskan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan di daerah. Melalui inisiatif pelatihan seperti ini, diharapkan para pendidik dapat menghasilkan perangkat pembelajaran yang tidak hanya memenuhi standar kurikulum, namun juga mampu menumbuhkan karakter, kompetensi, serta memelihara semangat belajar sepanjang hayat pada seluruh peserta didik. (Hsn)
