Wabup Masykuri Buka Suara Terkait Sholat Malam di Paripurna - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Rabu, 20 November 2019

Wabup Masykuri Buka Suara Terkait Sholat Malam di Paripurna

Drs. H. Masykuri, wakil bupati Kediri

KEDIRI, Metro Jatim;

Wakil Bupati Kediri, Drs. H. Masykuri yang tidak mau berkomentar terkait Pandangan Umum (PU) dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Kediri yang menyoroti tentang kegiatan Sholat Malam, akhirnya menyampaikan pendapatnya secara pribadi.

Sebelumnya, Abah Masykuri, panggilan akrab wabup, sambil tersenyum meminta wartawan untuk bertanya kepada Gus Ma’mun (Ketua PC NU Kabupaten Kediri, KH. Muhammad Ma’mun Mahfudz) yang diberitakan menilai bahwa kegiatan sholat malam secara dikondisikan itu tidak tepat, selanjutnya dalam paripurna DPRD dengan agenda penyampaian jawaban bupati atas pandangan umum fraksi-fraksi, Rabu (20/11), Wabup Masykuri juga menyampaikan tidak tepatnya pelaksanaan kegitan tersebut.


Abah Masykuri dalam kesempatan itu mengutip salah satu Ayat dalam Al Qur’an, “Dan di sebagian malam bangunlah bertahajud.” itu artinya umat manusia diharapkan bermunajat kepada Allah SWT.

“Saya berpendapat secara pribadi, bahwa sholat malam itu adalah kegiatan siri (rahasia) antara manusia saya dengan Tuhan saya. Karena saat itu bisa menangis dengan sendirinya ketika menyampaikan beban kita kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang bisa menolong dan mengabulkan semua permohonan,” ucapnya kepada wartawan seusai paripurna.

Abah Masykuri juga menceritakan terkait perilaku Rosululloh SAW yang tidak banyak melakukan sholat sunnah di masjid agar tidak dianggap sebagai perbuatan wajib oleh Sahabat dan umat beliau.

“Rosululloh melakukan Sholat Sunnah Qobliyah dan Ba’diyah, sebelum dan sesudah Sholat Fardlu itu sering dilakukan di rumah, supaya yang beliau lakukan tersebut tidak dikatakan wajib. Karena ketika Nabi melakukan kegiatan rutin, jangan-jangan nanti para Sahabat menafsirkan menjadi wajib,” urainya.

Menurutnya hal ini perlu disampaikan dalam paripurna agar tidak terjadi salah faham. “Saya menyampaikan ini bukan dari pendapat pribadi, namun mengutip dari sebuah Hadist,” kata Abah Masykuri.

Sementara itu, terkait dengan pandangan Fraksi Partai NasDem yang melihat banyaknya ASN berkampanye secara terstuktur, sistematis dan masif, Wabup Masykuri mengatakan, dalam Undang-Undang ASN sudah diatur larangan untuk berpolitik.

“Memang itu aturannya. ASN harus memilih berpolitik atau ber ASN. Kalau memilih ASN, ya tidak boleh berpolitik. Dan kalau memilih berpolitik, ya tidak boleh menjadi ASN. Makanya saya mengusulkan kepada dewan agar menegur ASN kalau ada yang melanggar aturan,” katanya.

Beliau juga mengatakan, seharusnya para ASN yang eselon III dan II itu merupakan jabatan high level manajemen, sehingga tidak perlu lagi diajari terkait peraturan, karena mereka wajib hukumnya untuk memahaminya sendiri.

“Dia melangkah itu pasti sudah sadar dengan apa yang dilakukan. Tentunya dia harus pula dengan resiko yang mesti dia terima. Makanya saya jelaskan dalam paripurna, supaya tidak diinterupsi,” tuturnya seraya menambahkan, pidato diinterupsi itu tidak enak.

Wabup berharap, semakin ke depan semua ASN bekerja dengan profesional. “Jadi kita yang diberikan amanah dari masyarakat menjadi Aparatur Sipil Negara, tolonglah disadari bahwa kita disumpah di bawah kitab suci masing-masing. Sumpah itu tidak dipertanggungjawabkan di dunia saja, melainkan juga di akhirat,” terangnya.

Ditambahkan Abah Masykuri, kalau melanggar sumpah itu bisa-bisa ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), belum lagi nanti di akhirat. Dirinya mengaku lebih takut ditangkap malaikat di akhirat. Karena kalau di dunia ini manusia hanya bisa melihat cashingnya saja, tetapi secara subtansi kan tidak tahu. Sedangkan Allah SWT tidak akan bisa dibohongi.

“Maka dari itu, saya berharap kepada semua ASN agar tidak takut kepada manusia, tapi takutlah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena di akhirat tidak ada yang membela kecuali amal perbuatan masing-masing. Kalau perbuatan kita tidak baik, ya tentunya akan menjatuhkan kita ke neraka,” pungkasnya. (Jay)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini