Sumenep, Metro Jatim;
Menikah adalah salah satu cita-cita setiap insan yang beranjak dewasa, sebab menikah dapat diniatkan untuk memperkokoh keimanan seseorang bahkan bisa menjadi suatu kewajiban bagi yang takut melakukan maksiat. Hasil penelusuran Media Metro Jatim, di wilayah kantor urusan agama (KUA) Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep Madura, menurut Drs. Matsuni, M.Si selaku kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Manding, kepada Media Metro Jatim menjelaskan bahwa ia merasa bersyukur, walau pandemi covid masih melanda Kabupaten Sumenep, namun tidak menyurutkan para calon pengantin (Catin).
Sedangkan pelaksanaan akad nikah di Kecamatan Manding tahun 2020 mencapai 224 calon pengantin. Dan perlu diketahui bahwa yang melaksanakan akad nikah dirumah calon pengantin sebanyak 213 catin, yang melaksanakan akad nikah di kantor sebanyak 11 calon pengantin (catin). Sementara jumlah angka penceraian termasuk relatif rendah, yakni tahun 2020 jumlah yang mengajukan talak sebanyak 9 orang, sedangkan yang mengajukan cerai sebanyak 11 orang.
Menurut Matsuni, pelaksanaan akad nikah di wilayahnya tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) juga mematuhi Surat Edaran (SE) dari Kementrian Agama tentang pedoman pelaksanaan pelayanan akad nikah pada masa pandemi Covid-19 yang diterbitkan pada tanggal 10/06/2020 menyebutkan bahwa masyarakat diperkenankan untuk melaksanakan akad nikah.
"Kepada semua masyarakat Manding khususnya agar melaksanakan perkawinan tercatat di KUA dengan memperhatikan Undang-Undang perkawinan yang baru, yakni tentang umur, untuk mempelai laki-laki minimal berumur 19 tahun, sedangkan mempelai wanita berumur 19 tahun juga. Kalau misalnya umur kurang dari 19 tahun, maka calon pengantin harus mengajukan dispensasi dulu ke Pengadilan Agama (PA)," terangnya. (YAKOEB AIS)
