PEMDES JEBLOGAN BERSAMA PETANI ADAKAN GROPYOKAN TIKUS - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Senin, 14 Juni 2021

PEMDES JEBLOGAN BERSAMA PETANI ADAKAN GROPYOKAN TIKUS


Ngawi, Metro Jatim;

Tikus merupakan salah satu hama dalam pertanian. Pasalnya hewan satu ini selalu melakukan perusakan tanaman petani dengan memakan buah maupun merusak batang. Tidak hanya padi, hampir seluruh tanaman menjadi sasaran dalam setiap musim tanam. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani.


Dengan berbagai upaya, petani berusaha untuk menanggulangi hama yang masuk dalam kategori binatang pengerat itu. Dari memberi umpan makanan yang telah di bubuhi racun, peracunan dengan obat khusus, berburu tikus ,pengasapan hingga memasang setrum tikus. Namun untuk pemasangan setrum tikus sudah dilarang keras karena sudah banyak menimbulkan korban jiwa.


Menindak lanjuti hal itu, Pemerintah Desa Jeblogan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan masyarakat, kelompok tani, babinsa dan babinkamtibmas mengadakan perburuan tikus. Kegiatan yang biasa disebut “Gropyokan Tikus” dilakukan di persawahan wilayah Desa Jeblogan.


Tikus dalam dunia pertanian menjadi hama yang paling sulit di berantas. Selain mampu beradaptasi dengan baik pada segala kondisi lingkungan, hewan satu ini juga berkembang biak secara cepat. 


Kepala Desa Jeblogan, Suyoto, mengatakan, "Giat gropyokan tikus dilakukan guna mendapatkan hasil maksimal produksi padi di tahun ini. Gropyokan tikus sebagai upaya efektif menekan serangan hama dari binatang pengerat tersebut," ujarnya.

Kades Jeblogan juga mengingatkan kepada petani untuk tidak menggunakan jebakan listrik dalam membasmi hama tikus. Ia melarang petani memakai jebakan listrik untuk basmi tikus karena sangat berbahaya. Tidak hanya membahayakan pemasang saja, namun juga membahayakan jiwa orang lain. “Jebakan tikus dengan setrum sangat berbahaya bagi manusia. Jadi jangan sampai ada korban jiwa karena jebakan setrum," terangnya.


Lanjut kades, "Serangan hama tikus paling mengkhawatirkan dan relatif sulit dikendalikan. Perkembangbiakan dan mobilitas tikus yang cepat serta daya rusak pada tanaman padi cukup tinggi. Untuk itu diperlukan gerakan gropyokan tikus massal guna menekan serangan hama tikus," pungkasnya. (yn)


Post Top Ad

Pasang Iklan Disini