Jaga dan Lestarikan Budaya Lewat Bersih Desa atau Nyadran. - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Kamis, 04 Agustus 2022

Jaga dan Lestarikan Budaya Lewat Bersih Desa atau Nyadran.


Madiun, Metro Jatim;

Gelar acara bersih desa atau nyadran tiap tahun selalu dilaksanakan oleh warga masyarakat Desa Duren Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun guna menjaga dan melestarikan adat budaya Jawa "Nguri-nguri adat Budaya Jawa" kata Kepala Desa Duren Kemi kepada awak media dengan logat Jawa ketika dikonfirmasi ditempat Prosesi pelaksanaan bersih desa (Sendang). Kamis, 08Juli 2022.


Rangkaian prosesi gelar budaya bersih desa diawali dengan melaksanakan kenduri dimakan umum Desa Duren oleh warga masyarakat setempat sebagai Implementasi wujud syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang diyakini dan diwariskan secara turun temurun sampai sekarang oleh masyarakat jawa khususnya warga Desa Duren sendiri.


Prosesi bersih desa atau nyadran dilanjutkan dengan pentas Tayub dan seni Reyog yang didatangkan khusus dari luar daerah agar acara gelar tambah semarak bahkan masyarakat dari desa lain berdatangan dan berbaur dengan warga Desa Duren untuk ikut menyaksikan dan memeriahkannya biarpun ditengah teriknya panas matahari yang menyengat.


Hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari pihak muspika Kecamatan Pilangkenceng, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan seluruh perangkat Desa Duren.


Harapan Kepala Desa Duren, "Adanya gelar prosesi bersih desa atau nyadran ini, pertama selain untuk menjaga dan melestarikan adat Jawa yang dilaksanakan secara turun temurun sebagai peninggalan atau warisan nenek moyang, namun juga sebagai ajang silaturahmi untuk memperarerat rasa persaudaraan, sehingga tercapai kondisi Desa Duren yang kondusif, aman tentram dan damai "Baldatun Toyibatun warobun Ghofur", tuturnya.


Sedangkan harapan warga masyarakat Desa Duren yang enggan disebut namanya menyampaikan, "Saya sangat mengapresiasi segala upaya pelaksanaan acara bersih desa atau nyadran ini, sebab ini budaya asli warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan ditengah hantaman budaya modern ditengah kehidupan kita, dengan demikian harapan kedepan untuk pelaksanaannya agar bisa lebih meriah lagi,” tutupnya. (Ismantono)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini