PT. CAHAYA TIGA INTAN, PABRIK TAHU TEMPE DENGAN OMZET PULUHAN JUTA RUPIAH - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Senin, 27 Maret 2023

PT. CAHAYA TIGA INTAN, PABRIK TAHU TEMPE DENGAN OMZET PULUHAN JUTA RUPIAH


Banyuwangi, Metro Jatim;

PT. Cahaya Tiga Intan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan, yaitu memproduksi tahu dan tempe. Perusahaan yang beralamat di Desa Sumberkencono Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi ini berdiri sejak tahun 2021, berarti sampai saat ini sudah berjalan 2 tahun. Untuk pembuatan tahunya sudah berjalan 2 tahun, tetapi untuk pembuatan tempe baru 6 bulan. Meskipun usaha ini bisa dibilang baru sebentar, tetapi omzet yang didapat tidak main-main dan dapat mempekerjakan 15 pegawai yang dibayar secara harian maupun borongan.


Selain itu cakupan penjualannya pun juga mampu menjangkau daerah lokal Wongsorejo sendiri hingga daerah sampai ke kota. Bahkan dulu juga pernah sampai luar kota yaitu Malang Pasuruan Probolinggo tetapi untuk saat ini berhenti dahulu. Pabrik ini mampu memproduksi 350-400 kilogram perharinya.


Omset kotor yang didapat dalam satu hari bisa 5-6 juta rupiah dan omset bersih 10-13 juta perbulan. Tentu ini merupakan usaha yang sangat menjanjikan. Untuk bulan Ramadhan yang baru berjalan beberapa hari ini omzetnya masih sama seperti biasa, hanya lonjakannya pada saat sebelum puasa hingga awal puasa sangat meningkat. Yang lebih membanggakan, berdirinya usaha ini 100% dari modal pribadi, belum ada bantuan atau pengajuan kredit ke perbankan.


Rencana pemilik usaha tahu tempe, Fitrian Nurhadi atau akrab disapa Rian ini adalah jika ada instansi masuk ia berencana ingin membuka sebuah kelompok, karena di daerahnya pabrik tahu itu kurang lebih ada 6 pabrik, jadi jika sudah dibentuk kelompok akan mudah untuk berkoordinasi satu sama lain. Mengingat keluhan dari para pembuat tahu dan tempe adalah dari bahan baku kedelai itu setiap hari naik turun naik turun. ”Ketika harga kedelai di atas atau lagi mahal-mahalnya itu itu kita merasakan kerugian. Bahkan 2 bulan lalu harga kedelai tembus hingga 14.000, jadi saat itu dalam 1 bulanan kita rugi total. Untuk saat ini harganya sudah turun ke 11.000-an, harusnya stabil di 9.000-10.000 rupiah,” ungkapnya.


Harapan Rian ialah pemerintah ikut masuk ke dalam UMKM yang seperti usahanya, agar ia dan para pemroduksi tahu tempe yang lain ada seperti bimbingan jadi lebih terara dan lebih baik. Kemudian ia juga berharap harapan pemerintah dapat mengontrol harga kedelai agar tetap stabil tidak mengalami kerugian. (Herman)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini