Merhawi Kudus yang kini bergabung dengan tim Trengganu Malaysia, itu pernah tampil di Giro d'Italia 2022 La Vuelta a Espana 2020 dan 2022. Pembalap berkebangsaan Eritrea tersebut berhasil menjadi juara umum TdBI usai menaklukkan etape 4 atau etape terakhir, dengan start di Boom Marina dan finish di Paltuding Gunung Ijen, Kamis (25/7/2024).
Hasil ini membuat Kudus berhak atas Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) atau pemimpin balapan. Tidak hanya itu Kudus juga meraih Rebound Jersey (Polkadot Jersey) atau raja tanjakan.
Untuk G land Jersey (Green Jersey) atau best sprinter diraih oleh Laas Martin dari Fereiquick Panda Podium Mongolia Team. Lass Martin juga merupakan pembalap yang tampil di Grand Tour, La Vuelta Ciclista a España 2021. Sementara Gandrung Jersey (Red and White Jersey) atau pembalap Indonesia terbaik diraih oleh Muh. Imam Arifin dari Tim Nusantara.
Jalannya balapan di Etape 4 berlangsung sengit. Tipisnya poin dan catatan waktu membuat para pembalap berusaha untuk memimpin.
Akhirnya Kudus berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 4 jam 34 menit 56 detik. Di peringkat kedua ada rekan setimnya yang juga dari Trengganu, Mikel Eyob dengan waktu 4 jam 36 menit 9 detik. Sementara Prades Reverte Benjami dari VC Fukuoka (Jepang) berada di posisi ketiga dengan 4 jam 37 menit 9 detik.
Kudus mengatakan ia memiliki ekspektasi tinggi terhadap tanjakan Gunung Ijen, dan telah mempelajari kondisi serta kesulitan jalur tanjakan yang masuk kategori Hors Categorie tersebut.
"Saya punya ekspektasi tinggi dengan track Ijen. Ini pertama kalinya saya ke Banyuwangi. Saya juga belajar banyak dari para cyclist yang lebih dulu pernah merasakan Ijen untuk mengetahui kesulitannya. Jika diukur skala 1 sampai 10, Ijen memiliki nilai 9," tutur Kudus.
Kudus mengatakan hasil ini sesuai dengan strategi timnya. Timnya berusaha untuk selalu berada di peloton hingga di King of Mountain (KOM) terakhir yakni di KM 162 Gunung Rante, Ijen. Di 6 kilometer akhir menuju finish, dia melakukan breakaway dan berhasil menyusul Adne Van Engelen asal Rojai Insurance Thailand yang sebelumnya memimpin, dan akhirnya menjadi yang tercepat.
"Ketinggian 2000-an mdpl merupakan posisi ternyaman saya untuk menyusul. Saya melihat Adne akselerasi di awal, tapi menuju 6 kilometer menjelang finish saya coba menyusul dan berhasil," kata Kudus.
Kudus mengakui 4 etape di Ijen adalah race yang berat. Namun dukungan masyarakat Banyuwangi membuatnya terus bersemangat untuk memberikan yang terbaik. "Spektakuler. Bahkan sedari etape awal saya dapat dukungan yang luar biasa," terangnya.