Trenggalek, metrojatim.com;
Masyarakat Trenggalek kembali menggelar tradisi tahunan Bersih Dam Bagong dengan melarungkan kepala kerbau bule ke aliran Sungai Bagong. Kerbau bule disembelih oleh warga Kelurahan Ngantru sebelum dikirab menuju makam Ki Ageng Menak Sopal, leluhur yang dihormati sebagai pembangun Dam Bagong.
Puncak acara digelar pada Jumat pagi (23/5/2025), di mana potongan kepala kerbau beserta beberapa tulang dibawa dalam arak-arakan menuju pendapa makam untuk didoakan. Setelah ziarah, kepala kerbau dibawa ke Dam Bagong untuk dilarungkan ke sungai.
Momen larungan menjadi bagian paling dinantikan. Begitu kepala kerbau dilemparkan, puluhan warga langsung terjun ke sungai untuk berebut mengambilnya. Meski arus deras, mereka berenang dan menyelam di sekitar air terjun Dam Bagong demi mendapatkan potongan kerbau tersebut.
Tradisi ini merupakan wujud terima kasih masyarakat atas jasa Ki Ageng Menak Sopal, yang konon membangun dam dengan pengorbanan gajah putih. Kini, kepala kerbau bule menjadi pengganti simbolis sebagai bentuk syukur atas kesuburan sawah yang dialiri Dam Bagong.
"Ini bentuk syukur, kerbaunya dipilih yang terbaik agar rasa terima kasih kami tulus,"ujar salah satu perwakilan warga. Pihaknya juga mengajak masyarakat menjaga kelestarian Sungai Bagong, yang menjadi sumber kehidupan bagi petani di Trenggalek dan Pogalan.
Salah seorang warga yang berhasil mendapatkan kepala kerbau mengaku telah memenangkan rebutan selama lima tahun berturut-turut.
"Arus tahun ini deras, tapi saya tetap semangat. Kepala kerbau ini akan dimasak dan dinikmati bersama teman-teman,"ujarnya dengan bangga.
Tradisi Bersih Dam Bagong tidak hanya menjadi ritual adat, tetapi juga mempererat kebersamaan warga dalam menjaga warisan leluhur dan alam sekitar. (Wwn)