MERIAH, TRADISI KUPATAN MASAL di DESA NGANTRU - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Kamis, 13 Juni 2019

MERIAH, TRADISI KUPATAN MASAL di DESA NGANTRU


Tulungagung, Metro Jatim;

Kupatan masal merupakan tradisi perayaan warga yang sudah berjalan selama 7 tahun di Kabupaten Tulungagung. Dimana dalam perayaannya ada upacara ritual dan arak-arakan warga.

Seperti diketahui bahwa kupat adalah ciri makanan terbuat dari beras yang dibungkus menggunakan daun pisang muda. Di Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung, warganya memaknai kupat sebagai tradisi yang unik, serta momen tersebut dirayakan setiap satu tahun sekali.

Kupat menurut warga Ngantru memiliki arti Atur Lepat. Pada tradisi tersebut tampak hadir Kapolsek Ngantru AKP Maga Fidri Isdiawan, Kepala desa Ngantru Suryani, Pengasuh PP Al-Badru Alaena Abah Amu Sugito, tokoh agama, Babinsa, Babinkamtipmas, warga sekitar serta, tamu undangan.


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, (12/06/2019), pukul 07.00 WIB. Tamu undangan diajak keliling melihat stan-stan yang sudah disiapkan oleh masing-masing Ketua RT. Sebanyak 30 stan, yang terdiri dari 27 sta nd RT, 1 stan kecamatan, 1 stand desa, 1 stan dari PP Al - Badru Alaena.

Kegiatan ini bertujuan untuk ukuah islamiah, yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan menjaga tradisi kupatan yang sudah dirintis sejak dari awal setelah ada tradisi kupatan masal di Kabupaten Tulungagung.


Selanjutnya, seluruh tamu beserta warga dipersilahkan untuk menikmati makanan kupat yang tersedia di puluhan stan secara gratis.


"Kupatan ini bertujuan untuk menyambung silaturahmi, dan memberikan barokah pada warga, khususnya agar tetap menjaga persaudaraan," ungkap Risa dan semua ini dananya dari swadaya masyarakat.

(Suryani)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini