Madiun, Metro Jatim;
Bertempat di balai pertemuan Desa Buduran Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun telah disalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD) termin 1 bulan Januari yang tersalurkan pada bulan Pebruari Tahun 2021 sebesar tiga ratus ribu rupiah (Rp 300.000) kepada 105 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) warga Desa setempat melalui Bank Jatim, Selasa (16/02/2021).
Dalam kesempatan itu Kepala Desa Buduran, Jumanto, turut menyaksikan dan memantau jalannya penyaluran bantuan disertai Bhabin Kamtibmas Aipda Purnawan dan Babinsa Kopda Darminto sebagai pengaman prosesi penyaluran dana tersebut agar berjalan tertib dan lancar.
Biarpun saat ini kondisi Desa Buduran tengah melaksanakan penerapan Peraturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro (PPKMM) dan ketatnya pemberlakuan protokol kesehatan (PROKES) untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 dengan cara menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan memakai sabun tidak berkerumun, membatasi mobilisasi serta dites suhu badannya, namun hal ini tidak mengurangi semangat warga dalam menunggu giliran dipanggil petugas.
Seperti halnya dengan apa yang disampaikan oleh salah satu Keluarga Penerima Manfaat BLT- DD yang tidak mau disebut namanya, kepada Awak media Metro Jatim, "Saya berterima kasih kepada pemerintah khususnya kepada Kepala Desa Buduran, karena masih adanya bantuan, dan bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi akibat wabah Pandemi Corona Virus Disease 19 ( Covid-19 )," ujarnya.
Dilain pihak, Kepala Desa Buduran Jumanto menjelaskan kepada awak media, "Jumlah 105 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT-DD ini telah terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Dinas Sosial Kabupaten Madiun, juga yang jelas bukan tercatat sebagai penerima dana sosial lain dari pemerintah seperti BPNT, PKH, Kartu Prakerja maupun lainnya," paparnya.
Selain dari pada itu, dengan adanya diterimanya dana bantuan BLT-DD Saya sebagai Kepala Desa Buduran berharap, "Semoga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) benar benar bisa memanfaatkan dana tersebut untuk bisa meringankan beban ekonominya akibat wabah Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19)," tutupnya. (S. Ismantono)
