Madiun, Metro Jatim;
Kepala Desa Klumpit Sugiono S.Pd. kepada awak Media Metro Jatim menerangkan jika dikembangkannya Gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Klumpit diatas bangunan kios desa yang sudah ada menjadi gedung bertingkat satu dengan anggaran Rp203.000.000,- dari penyerapan Dana Desa Ta. 2021. Hal tersebut tidak lepas dari keterbatasan lahan milik Pemerintah Desa, sehingga sudah tidak ada lagi pilihan lainnya, Jum'at (21/05/2021).
Mengingat organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai organisasi kemasyarakatan yang berfungsi memberdayakan wanita untuk turut berpatisipasi dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
Demikian juga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menjadi sangat penting dan bahkan menjadi garda depan dalam mengatasi berbagai persoalan yang terjadi ditengah masyarakat seperti misalnya menggerakkan ibu ibu bagaimana cara menekan angka kematian ibu hamil atau mengatasi masalah gizi buruk anak dan stunting.
Sebagai upaya mendukung untuk lebih meningkatkan kinerja ibu ibu yang tergabung dalam penggerak PKK tentu memerlukan fasilitas tempat sebagai sentra kegiatan yang memadai, sehingga sebagai Kepala Desa Klumpit Sugiono S.Pd mengajukan pembangunan pengembangan gedung PKK sebagai prioritas pertama yg mendapat persetujuan dari forum Musyawarah Desa.
"Disisi lain anggaran yang bersumber dari Dana Desa tersebut sangat terbatas sehingga penggunaanya harus selektif sekali agar tepat guna dan berdaya guna, apalagi ditengah mewabahnya Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) banyak masyarakat Desa Klumpit yang terdampak, sehingga banyak kehilangan pekerjaan, dengan demikian, adanya pengembangan pembangunan gedung PKK tersebut sekaligus dapat menyerap tenaga kerja warga setempat, karena sistem yang diterapkan juga dengan cara swakelola, artinya mulai dari tukang sampai kulinya menggunakan tenaga warga desa setempat," tutur Kepala Desa mengakhiri konfirmasinya. (Ismantono)
