Kerja Keras dan Ikhlas Kades Grogol Kediri Pada Warganya Membuahkan Hasil Memuaskan - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Sabtu, 22 Januari 2022

Kerja Keras dan Ikhlas Kades Grogol Kediri Pada Warganya Membuahkan Hasil Memuaskan

Suparyono Kades Grogol Kecamatan Grogol Kab. Kediri. Kesabaran Dan Keikhlasannya Membuahkan Hasil Yang Bermanfaat Buat Masyarakat.

Kediri, metrojatim.id;

Kedekatan dan perhatian khusus Kepala Desa Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, Suparyono pada warganya tidak perlu diragukan lagi. Contoh nyata yang baru dilaksanakan adalah telah selesainya permasalahan pembebasan lahan terdampak Bandara Dhoho Kediri yang sudah berjalan hampir 3 tahun. Ditangan dinginnya dan dengan kesabaran, kedekatan serta  bantuan yang  ikhlas dari  Kepala Desa Grogol Suparyono akhirnya pembebasan lahan bandara di wilayahnya bisa berjalan dengan lancar dan aman tanpa ada gejolak sedikitpun.


Dari jerih payahnya tersebut, bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Desa Bulusari Kecamatan Tarokan Kediri  dilaksanakan pembayaran atas hak rumah dan tanah  kepada 17 kepala keluarga yang terdampak proyek bandara Kediri. 


Menurut Suparyono, ada 17 KK yang hari ini menerima pembayaran atas rumah dan tanahnya dari PT. SDI. Adapun warga yang menerima pembayaran  terdiri dari tiga desa yakni Grogol, Bulusari dan Jatirejo. Semua warga sudah menerima besaran harga yang sudah ditetapkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan mereka semua tidak mengajukan kasasi. Total pembayaran hari ini ada 34 milyar rupiah yang kesemuanya pakai transfer ke rekening BNI. 


”Jadi terkait masalah pembebasan lahan terdampak Bandara Dhoho Kediri Alhamdulillah sudah beres semua,” terangnya.

Kakan ATR/BPN Kab. Kediri, Andreas Rochyadi. Kedatangannya Ditengah Masyarakat Membawa Kesejukan.


Senada disampaikan oleh Kepala Kantor (Kakan) ATR/BPN Kabupaten Kediri Andreas Rochyadi saat pembayaran atas rumah dan lahan  warga yang terkena dampak proyek bandara Dhoho Kediri di Sanggar Kegiatan belajar (SKB). Kedatangan Kakan ATR/BPN tersebut seakan membuat membuat warga merasa diperhatikan oleh pemerintah khususnya BPN Kabupaten Kediri.


Dengan bergerombol dan canda tawa sambil menunggu pertemuan dimulai, warga di tiga desa terdampak  bandara sudah mulai datang di SKB sejak jam 09.30 WIB karena undangannya jam 10.00 WIB.


Usai giat, Kepala Kantor (Kakan) ATR/BPN Kabupaten Kediri Andreas Rochyadi memberikan keterangan pada para awak media. ”Pada hari ini ada 17 kepala keluarga yang menerima pembayaran atas rumah dan lahannya yang terkena dampak Bandara Dhoho Kediri yakni 1 KK dari Jatirejo, 10 dari Desa Ngrogol dan 6 KK dari Desa Bulusari. Selanjutnya setelah menerima pembayaran tersebut warga diminta secara suka rela untuk segera mengosongkan dan membongkar  rumahnya dan diberi waktu maksimal selama 7 hari. Jadi mulai besok warga disilahkan berbenah mengosongkan,  pokoknya masyarakat tadi diberi waktu maksimal selama 7 hari,” jelasnya.


”Adapun total pembayaran hari ini ada 34 milyar rupiah dengan luas tanah sekitar 1,7 hektar. Sedang untuk satu kepala keluarga di Desa Bulusari atas nama Pak Nyamin  akan dibayarkan melalui konsinasi,” imbuhnya.


Lanjut pria yang dikenal dekat sama wartawan itu mengatakan, ”Untuk pembayaran hari ini harga tanah per RU akan sama dengan yang dibayarkan pada Pak Nyamin, cuma karena saat itu dia tidak mengajukan keberatan jadi pembayarannya melalui konsinasi dan pengambilannya di pengadilan. Nilainya sama dengan yang diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Jadi hari ini semua lahan terdampak  bandara Dhoho Kediri sudah beres dan selesai semua,” terangnya.

Nurul Anis Warga Bedrek Desa Grogol Kec. Ngrogol Yang Menerima Pembayaran Dari PT. SDI (Gudang Garam).

Ditempat yang sama Nurul Anis warga Bedrek Desa Grogol saat dimintai keterangan awak media mengatakan, ”Kegiatan hari ini kita melepaskan hak dan kita tanda tangan kwitansi serta pencairan pembayaran atas rumah dan lahan yang kena dampak bandara. Syukur Alhamdulillah kita juga diberi uang untuk kontrak sebesar 25 juta untuk masing-masing bidang dengan batas waktu sampai akhir bulan ini. Warga sudah mau menerima besaran yang sudah di tentukan oleh KJPP dan kita mau ganti pemikiran lagi untuk berjuang mendapatkan tempat yang baru,” ucapnya.


”Sebenarnya kita minta tenggang waktu selama 6 bulan untuk berbenah dan bongkar rumah kita, tapi berhubung proyek ini sudah sangat mendesak dan sudah berjalan maka uang sebesar 25 juta itu sebagai ganti rugi jangka waktu yang 6 bulan, makanya kita diberi uang kontrak 25 juta agar kita cepat pindah dari tempat itu agar proyek bisa segera bekerja. Hari ini yang tampak hadir hanya dari pihak BPN Kabupaten Kediri Pak Andreas Rochyadi serta staffnya Pak Sapto dan pemprakarsa yakni Pak Maksin Arisandi sedangkan pejabat dari Pemerintah Kabupaten Kediri tidak nampak,” ungkasnya.

(RD)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini