Baru Pertamakali Desa Janti Mengadakan, Grebek Syukur Suro. - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Minggu, 30 Juli 2023

Baru Pertamakali Desa Janti Mengadakan, Grebek Syukur Suro.


Kediri, metrojatim.com;

Pemerintah Desa Janti kecamatan Wates Kabupaten Kediri menggelar tradisi Kirab Syukur Suro pada jum’at 28/07/2023 yang  bertepatan dengan hari baik dan sakral menurut kalender jawa yaitu 10 Muharram.


Tradisi Bersih Desa ini sebagai upacara adat memiliki makna spiritual di baliknya, untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Sekaligus untuk melestarikan tradisi nguri- nguri Budaya jawa. 


Iring - iringan Kirab di berangkatkan dari depan Balai Desa Janti dan di ikuti oleh seluruh masyarakat yang mengikuti Kirab tersebut, mulai dari jajaran perangkat desa janti,warga RT/RW, tokoh masyarakat, serta karang taruna Desa Janti.semua peserta berjalan menuju petilasan Dewi Sekartaji sambil membawa gunungan sesaji berupa nasi tumpeng dan hasil bumi.dengan di ikuti musik gamelan serta kesenian jaranan menambah semarak acara kirab Suro tahun ini.


Sesampainya di petilasan dewi Sekartaji, iring - iringan Kirab, melanjutkan ritual, sebelum acara di Mulai, di buka dulu dengan Tarian Beksan Enggar-Enggar(Tarian kemesraan).acara Kirab Syukur Suro ini di hadiri Subur Camat Wates,Bambang Kapolsek Wates, Danramil, dan juga Perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Budaya, Paguyuban Kepala desa se-kecamatan wates, serta Tokoh Agama dan masyarakat janti.


Dalam sambutanya Kepala Desa Janti H.Muryadi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa janti atas partisipasi dan kepeduliannya Dalam memeriahkan acara Kirab hari ini, 10 Muharram, warga Desa Janti bersama pemerintahan desa Janti kecamatan Wates,

Kepala Desa Janti juga mengatakan bahwa acara ini baru pertama kali di adakan Ritual Mahargiyo di Petilasan Sang Diyah Ayu Dewi Sekartaji/condro kirono yang ada di Desa Janti ini, momen atau acara ini akan di adakan setiap Tahun dan menjadi agenda tetap setiap Bulan Suro 10 Muharram di adakan Kirap Syukur Suro, karena ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita sebagai warga Masyarakat Desa janti. 


Masih kata Muryadi Ini merupakan kegiatan Budaya, Tradisi untuk menghargai cerita legenda Panji serta meluwehkan Salah satu tokoh utamanya yaitu Dewi Sekartaji yang menurut dawuh pernah melaksanakan semedi atau meditasi di tempat ini yaitu di desa Janti Kecamatan wates.sehingga dengan keberadaan petilasan Sekartaji ini bisa menjadikan nilai lebih bagi Desa janti,karena ini merupakan aset potensi kekayaan desa janti yang nantinya akan mendukung desa Janti, untuk melestarikan Budaya Jawa yang patut kita banggakan bersama."Katanya.


Saat di wawancara kepada awak media, Kepala Desa Janti Muryadi mengatakan acara ini kita namakan kirab syukur suro karena

Desa janti sudah melewati masa kritis saat pandemi COVID-19, 

Syukur alhamdulillah Desa janti  sudah sukses dalam pelaksanaan pilkades kemarin berjalan dengan lancar.

Ritual ini juga merupakan nguri-nguri Budoyo jowo biar kita warga Desa Janti tahu kalau dulu konon Dewi sekartaji pernah meditasi di desa ini. 


Prosesi acara ritual Kirab Syukur Suro di akhiri dengan Do’a di pimpim Salami yang merupakan pinisepuh setempat. Selesai Do’a masyarakat langsung berebut gunungan hasil bumi, anak- anak, orang dewasa, Merdeka terlihat saling berebut hasil bumi yang telah dibarak, ini merupakan kepercayaan masyarakat Desa Janti akan mendapat keberkahan. mereka sangat antusias mengikuti tradisi ritual yang belum pernah di gelar di Desa Janti ini, terutama di Petilasan Dewi Sekartaji ini.


terlihat Muryadi selaku kepala Desa Janti serta Tamu undangan menikmati hidangan nasi tumpeng yang telah di sediakan di Ritual Suro, bersama masyarakat yang hadir,duduk bersama, tidak ada perbedaan dan jarak antara pimpinan dan Rakyatnya. (Fran)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini