Jombang, metrojatim;
Pemerintah Kabupaten Jombang tak henti berupaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan menekan angka stunting. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Pemkab Jombang baru saja menggelar Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) pada Rabu, 23 Juli 2025. Bertempat di halaman Pujasera Kaloka, Kecamatan Plandaan, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mendorong konsumsi ikan, memperbaiki status gizi, dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah Jombang.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Sudiro Setiono S.S, M.Si, menyampaikan bahwa program GEMARIKAN memiliki beberapa tujuan utama, diantaranya mengampanyekan pentingnya manfaat makan ikan sejak dini. Meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat Kabupaten Jombang secara khusus, guna memperbaiki status gizi dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Menurunkan angka stunting di Kabupaten Jombang, mengingat pentingnya asupan gizi seimbang bagi balita dan ibu hamil. Serta membentuk generasi bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas melalui budaya makan ikan sebagai bagian dari pola makan sehari-hari.
"Ikan dikenal sebagai sumber protein hewani yang murah dan bergizi tinggi, esensial bagi tumbuh kembang anak", tuturnya.
Kegiatan GEMARIKAN kali ini lokus di wilayah stunting yang ada di Kecamatan Plandaan, dengan sasaran 250 penerima manfaat yang terdiri dari ibu balita stunting dan ibu hamil di 13 desa di wilayah tersebut. Sebagai bentuk dukungan, telah disalurkan 750 kg daging ikan filet, di mana setiap penerima akan mendapatkan 3 kg daging ikan filet.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Sudiro berharap angka konsumsi ikan di Kabupaten Jombang dapat meningkat secara signifikan, sekaligus meminimalkan risiko stunting pada balita di wilayah Plandaan.
Bupati Jombang Warsubi S.H., M.Si hadir diwakili oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Syaiful Anwar, S.T., M.E. Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Syaiful Anwar disampaikan bahwa kegiatan Gemarikan merupakan bagian dari upaya serius Pemerintah Kabupaten Jombang dalam menekan angka stunting, sebuah permasalahan gizi kronis yang berdampak besar pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Bupati Jombang menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang yang telah mengawal kegiatan sosialisasi GEMARIKAN. Bupati berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Jombang akan pentingnya mengonsumsi ikan dan menekan angka stunting.
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang dimulai sejak terbentuknya janin saat kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak (kognitif), yang akan berdampak pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Anak dengan stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis saat dewasa. Bahkan, stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya", paparnya.
Bupati Jombang Warsubi dalam sambutannya juga menegaskan bahwa mengatasi stunting membutuhkan gerakan bersama dari seluruh elemen masyarakat, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak memerlukan kolaborasi yang kuat dan komitmen berkelanjutan agar target penurunan stunting dapat tercapai. Saat ini Stunting di Jombang sudah turun dari 4,3% menjadi 3,8%. Anak-anak yang bebas stunting adalah investasi penting untuk masa depan bangsa.
"Salah satu tantangan berikutnya adalah meningkatkan pengetahuan dan pola asuh keluarga dalam memberikan asupan gizi yang baik bagi keluarga dan anak balita sejak dini. Salah satu cara efektif adalah melalui peningkatan konsumsi ikan, seperti yang dikampanyekan dalam GEMARIKAN hari ini", tegasnya.
Ikan sebagai sumber gizi unggul untuk pencegahan stunting. Ikan sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting. Ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat baik untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia. Bupati Jombang Warsubi menyebut bahwa Angka Konsumsi Ikan (AKI) di Kabupaten Jombang menunjukkan peningkatan, dari 39,33% pada tahun 2023 menjadi 42,09% pada tahun 2024", tuturnya.
"Kecerdasan, kesehatan, dan keterampilan adalah tiga indikator utama untuk mengukur kualitas sumber daya manusia. Asupan gizi yang baik, termasuk dari ikan yang kaya akan asam lemak omega-3 (ikan laut) dan omega-6 atau asam linoleat (ikan air tawar), sangat penting untuk perkembangan anak sejak dalam kandungan hingga dewasa", tambahnya.
Untuk itu Bupati Jombang mengajak semua pihak untuk terus mempromosikan GEMARIKAN dengan harapan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul di Kabupaten Jombang. Pada kesempatan tersebut secara simbolis juga diserahkan Paket Ikan Segar kepada penerima manfaat.
Sementara itu Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Jombang, Ibu Yuliati Nugrahani berharap Gemarikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi ikan sehingga dapat menurunkan angka stunting.
"GEMARIKAN merupakan upaya strategis untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat. Ikan adalah sumber protein hewani yang bergizi tinggi dan esensial bagi kesehatan. Salah satu cara efektif untuk memperbaiki gizi adalah melalui peningkatan konsumsi ikan, seperti yang kita lakukan hari ini dengan sosialisasi kampanye GEMARIKAN," tandasnya.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber protein yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. "Mudah-mudahan, dengan melalui kegiatan sosialisasi GEMARIKAN ini, sebanyak 13 desa yang ada di Kecamatan Plandaan bebas stunting," pungkas Yuliati Nugrahani Warsubi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang yang juga Ketua Forikan Kabupaten Jombang.
Sosialisasi GEMARIKAN ini diharapkan mampu menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan melalui pemenuhan gizi yang optimal sejak dini. (Hsn)