FGD Untuk Menanggulangi Kenakalan Remaja Digelar Di Bojonenegoro - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Kamis, 29 November 2018

FGD Untuk Menanggulangi Kenakalan Remaja Digelar Di Bojonenegoro


Bojonegoro, Metro Jatim;

Focus group discussion (FGD) yang mengambil tema "Menanggulangi Kenakalan Remaja di Kalangan Pelajar" digelar pada Selasa, 27/11/2018 di Aula AP 1 Rawi Mapolres Bojonegoro.

Kegiatan yang diprakarsai Kapolres Bojonegoro tersebut bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan diikuti oleh guru bimbingan konseling tingkat SLTA se-Kabupaten Bojonegoro.

Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli SIK MH MSi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, serta meningkatnya kenalan remaja, sehingga perlu adanya solusi dan kerjasama antara Polri, Dinas Pendidikan dan guru, dalam menanggulangi kenakalan remaja di kalangan pelajar.

Menurut Kapolres, bahwa kegiatan FGD tersebut diselenggarakan dengan maksud agar dapat mewujudkan sinergitas yang positif antara Polri dan pihak Guru Bimbingan Konseling tingkat SLTA, dalam meminimalisir dan menanggulangi kenakalan remaja khususnya pada kalangan pelajar, di wilayah hukum Polres Bojonegoro.

"Polres Bojonegoro selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, salah satu bukti polisi peduli terhadap permasalah yang ada dimasyarakat yaitu dengan diselenggarakan acara diskusi seperti ini.” tutur Kapolsres.

Berbicara masalah pelajar yang merupakan komponen dari kegiatan belajar mengajar, selama ini Sat Binmas Polres Bojonegoro sering melaksanakan kegiatan razia dan faktanya masih ditemukan adanya pelajar yang bolos atau ngopi di warung saat jam belajar mengajar.

“Bolos sekolah dan nongkrong di warung kopi di saat jam sekolah, itu merupakan salah satu indikasi kenakalan remaja,” kata Kapolres.

Kenakalan remaja saat ini semakin meningkat dengan perilaku yang bermacam - macam, dimana pelajar saat ini semakin krearif akibat kemajuan teknologi dengan tidak memikirkan dampak ke depannya. Untuk itu Kapolres mengajak untuk mengimbangi pelajar dengan cara - cara yang kreatif.

“Bila pelajar dua langkah lebih maju maka kita harus bisa lima langkah lebih maju,” kata Kapolres.

Dengan adanya diskusi ini, bisa menghasilkan kesepakatan bagaimana solusi dan teknisnya agar tidak ditemukan lagi anak - anak yang bolos, yang kemungkinan dapat disusun teknisnya yang bersifat soft, middle, dan hard.

“Jadi pada kesempatan kali ini mari kita sama - sama meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran kita untuk membentuk SOP atau teknis dalam menangani kenakalan remaja di kalangan pelajar,” pungkas Kapolres mengakhiri sambutannya.

Sementara itu, Kepala cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Drs. Sumarno, MSi, mengawali sambutannya mengucapkan terimakasih atas kegiatan yang diprakarsai oleh Polres Bojonegoro. Menurutnya, tugas guru BK tidak hanya menangani pelajar yang nakal, akan tetapi juga menagani pelajar yang berprestasi.

“Sehingga jika ada pelajar yang bersalah, tidak semata - mata merupakan tugas guru BP saja, namun seluruh guru.” kata Drs Sumarno.

Ketidak hadiran guru di kelas saat jam pelajaran, bisa membuat para pelajar bolos dan berkeliaran di luar sekolah saat jam pelajaran.

“Sehingga sepulang kegiatan ini, diharapkan guru bisa mencari solusi cara mencegah kenakalan remaja dengan cara mengubah metode pendekatan guru ke siswa dengan kasih sayang.” tuturnya.

Tugas guru BK, lanjut Drs Sumarno, sesuai SOP yaitu untuk menerapkan kedisiplinan pada murid sehingga bisa membuat anak didik di sekolah untuk kreatif, mampu berinovasi, mampu berkomunikasi serta memiliki kemampuan untuk bekerja sama.



"Bila anak didik kita sudah mampu dalam hal itu, maka dapat mengurangi terjadinya kenakalan remaja." Lanjutnya. (Gik)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini