DINAS KEBUDAYAN DAN PARIWISATA ADAKAN FESTIVAL BENGAWAN SOLO 2018 - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Senin, 31 Desember 2018

DINAS KEBUDAYAN DAN PARIWISATA ADAKAN FESTIVAL BENGAWAN SOLO 2018


Bojonegoro, Metro Jatim;

Sebagai bentuk penghargaan kepada Bengawan Solo yang telah memberikan manfaatnya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengadakan Festival Bengawan bertempat di lapangan Sale Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Minggu pagi (30/12/2018).

Bengawan Solo adalah sungai yang memiliki sejarah dan daya tarik tersendiri, baik bagi masyarakat Bojonegoro dan juga bangsa Indonesia, selain untuk mengairi persawahan sungai tersebut juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat. Tentunya setelah melalui proses dan pengolahan.


Kegiatan dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro serta jajaran Forpimda Kabupaten Bojonegoro, Camat, Kepala Desa, Kepala OPD dan diikuti 10 Desa, 11 peserta umum, 3 kapal VIP.

Selaku  ketua panitia, Didik Wahyudi menyampaikan  bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kepada sungai Bengawan solo, Kabupaten Bojonegoro. Dan diharapkan bisa mendatangkan wisatawan di Kabupaten Bojonegoro.

"Digaris finish ada 43 pelukis yang nanti hasil lukisannya akan dilelang, selain itu ada 23 sastrawan dan ada 25 pelajar yang akan membacakan puisi," terang Wahyudi.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan bahwa festival bengawan kali ini mengambil tema "Ruwat dan Rawat Bengawan" yang bermakna memiliki rasa syukur kepada sang pencipta atas anugerah yang diberikannya (ruwat) dan harus merawat apa yang sudah diberikan sang pencipta (rawat), dengan harapan sungai Bengawan Solo bisa terus memberikan manfaatnya kepada semua.

”Jangan pernah merusak atau mencemari sungai Bengawan Solo ini karena nanti yang rugi kita sendiri, selain itu kita juga harus meniru apa yang dilakukan negara-negara diluar negeri, yang dapat memanfaatkan keberadaan sungai kecil maupun besar, contoh saja Thailand yang bisa mengelola sungai sebagai sarana transportasi dan juga sarana jual beli (pasar apung), sehingga bisa menjadi objek wisata baru dan dapat menarik wisatawan, kedepan sungai bengawan solo ini tidak hanya menjadi behind city tetapi harus menjadi front city." Ujar Bupati. (Humas, Sugiharto, S.Pd.)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini