Madiun, Metro Jatim;
Bupati Madiun, Hari Wuryanto telah melaksanakan kegiatan penyerahan bantuan hibah program pembangunan Sistim Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) secara simbolis kepada 11 perwakilan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan peletakan batu pertama di Desa Kenongorejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, Minggu (18/5/2025).
Gelar dihadiri oleh Bupati Madiun, Hari Wuryanto, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Madiun, Gunawi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Suntoko, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERINDA), Kurnia Aminulloh, Camat dan kepala desa penerima program hibah SPALD-S Tahun 2025.
Bupati Madiun, Hari Wuryanto dalam sambutannya mengatakan, "Program pembangunan Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) tahun 2025 ini dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Madiun yang Sehat, Bersih dan membantu pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting dengan anggaran sebesar Rp5 milyar 81 Juta 950 ribu rupiah dalam bentuk hibah yang diserahkan sepenuhnya kepada 11 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Harapannya, Kabupaten Madiun yang saat ini angka stunting diangka 5,8 dan atas dukungan Program SPALD-S ini, nantinya benar-benar Kabupaten Madiun bisa terbebas dari stunting menuju Indonesia Emas 2045," tuturnya.
Sebagai tanda dimulainya program pembangunan SPALD-S, Bupati Madiun, Hari Wuryanto menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 11 perwakilan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai penerima dana hibah pembangunan SPALD-S Tahun 2025 dilanjutkan dengan kegiatan peletakkan batu pertama.
Sedangkan 11 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) penerima program SPALD-S, antara lain adalah : KSM Simo Sejahtera Desa Simo Kecamatan Balerejo. KSM Tawang Maju Desa Tawang Kecamatan Gemarang. KSM Sehat Sentosa Desa Krandegan Kecamatan Kebonsari. KSM Mojorejo Desa Mojorejo Kecamatan Kebonsari. KSM Sanitasi Desa Kenongorejo Kecamatan Pilangkenceng. KSM Berkah Jaya Desa Tulung Kecamatan Saradan. KSM Bakur Sehat Desa Bakur Kecamatan Sawahan. KSM Mugi Rahayu Desa Jogo Kecamatan Dagangan. KSM Tirto Makmur Desa Sukolilo Kecamatan Jiwan. KSM Gotong Royong Desa Kuwiran Kecamatan Kare. KSM Desa Klitik Kecamatan Wonoasri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Madiun, Gunawi dalam laporannya menyampaikan bahwa program SPALD-S ini merupakan Program unggulan 100 hari kerja Bupati Madiun dan Wakil Bupati Madiun untuk periode 2025-2030, dimana salah satunya guna mendukung Misi ke 4 Madiun Bersahaja dalam mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang handal di semua wilayah. Sedangkan Sumberdana SPALD-S berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler untuk pembangunan diwilayah pedesaan berupa dana hibah berupa uang yang langsung diterima oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk pembangunan satu bilik, Septiteng dan resapan, serta pengerjaannya melibatkan masyarakat setempat terutama peran dari keluarga yang menerima hibah. "Program SPALD-S ini diperuntukkan bagi masyarakat dengan kategori berpenghasilan rendah, belum memiliki akses sanitasi layak serta masyarakat dengan Balita Stunting," tutur Kepala DPUPR, Gunawi.
Berdasarkan data yang dimiliki DPUPR Kabupaten Madiun di tahun 2024 akses sanitasi layak di Kabupaten Madiun baru mencapai 87, 6 persen dari total 184, 469 rumah tangga, sehingga masih terdapat 22, 725 rumah tangga atau 12, 4 persen yang belum memiliki akses sanitasi layak. Dengan demikian lima tahun kedepan pemerintah Kabupaten Madiun masih harus intervensi kembali agar mencapai target 100 persen semua rumah tangga dapat mengakses Sanitasi yang layak, bersih dan sehat. (Ismantono)