![]() |
Plt Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo |
Menurut Plt Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo, tahun ini pasti ada progres. Tapi kewenangannya memang ada di pemerintah pusat. Memang sebelumnya pemkab telah menggelar rapat dengan pemerintah pusat terkait penyelesaian pembangunan jalur yang biasa disebut juga dengan jalur pantai selatan (Pansela) ini, dan hasilnya pembangunan JLS akan dilanjutkan tahun ini. Pemerintah pusat juga telah menyediakan anggaran untuk itu.
Terdapat tiga ruas JLS yang masih belum terbangun di rute Banyuwangi-Jember. Yakni ruas Kedunglembu-Malangsari sejauh 5,1 km, jalan Malangsari-Perbatasan Kabupaten Jember (7,7 km), dan jalan Senenrejo-Perbatasan Kabupaten Banyuwangi (1,3 km).
"Di sisi Banyuwangi mungkin (akan bisa selesai). Tapi dari sisi Jember mungkin belum. Kami juga belum mengetahui kepastian kapan pembangunan itu akan dimulai," ujar Yayan.
Penyebab terhambatnya proyek ini antara lain adalah penyesuaian usai perubahan nomenklatur di kementerian. Akibatnya dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) untuk pembangunan JLS baru rampung pada awal Mei.
Selain itu Yayan juga mengatakan, ada beberapa hal yang membuat pembangunan lanjutan JLS terhambat selama ini. Dalam aturan yang terbaru, tingkat kemiringan atau elevasi dibuat lebih rendah daripada aturan sebelumnya.
"Awalnya soal elevasi itu, mengikuti aturan Pemprov Jatim. Aturan pemprov memungkinkan kemiringan agak tajam. Sementara yang terbaru, mengikuti aturan dari pusat yang lebih landai," tuturnya.
Dampaknya, arah dari JLS kemungkinan berubah. Juga ada beberapa lahan yang harus dikepras agar kemiringannya tak terlalu curam.
"Kalau dari sisi Banyuwangi, lahan sudah selesai. Sudah dibayar juga tegakan pohon (di jalur yang dilintasi JLS). Tinggal menyesuaikan elevasi saja," imbuhnya. (Herman)