Madiun, Metro Jatim;
Pemerintahan Desa Kebonagung Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun telah melaksanakan kegiatan pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dilapangan Dusun Wates sebagai puncak acara dari serangkaian kegiatan bersih desa dengan menghadirkan Ki Dalang Cahyo Kuntadi dari Karanganyar dan sekaligus menghadirkan bintang tamu yang lagi populer dikalangan masyarakat sebagai penyanyi dan Sinden, Niken Salindri dari Kediri, Sabtu (2/8/2025).
Kegiatan gelar gebyar wayang kulit semalam suntuk tersebut juga dihadiri oleh Bupati Madiun, Hari Wuryanto, didampingi Kepala Desa Kebonagung, Alek Susanto. Anggota DPRD Kabupaten Madiun, Guntur Setyono, Muspika Kecamatan Mejayan. Kepala desa lingkup Kecamatan Mejayan. Unsur BPD, Ketua TP PKK Desa Kebonagung, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat dan Undangan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Kebonagung, Alek Susanto menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga masyarakat Desa Kebonagung yang telah mendukung terlaksananya semua kegiatan dalam rangka gelar bersih desa yang aman, tertib dan lancar. Masih dikesempatan yang sama, Kepala Desa Kebonagung yang akrab disapa, Mas Alek, juga menyerahkan santunan kepada Kaum Du'afa dan anak Yatim piatu di desanya.
Antusias warga masyarakat Desa Kebonagung dan sekitarnya telah hadir, memadati lapangan depan panggung pertunjukan untuk menyaksikan secara langsung pagelaran wayang kulit yang diperankan oleh Kidalang Cahyo Kuntadi dari Karanganyar Jawa Tengah dengan mengambil lakon "Bangun Candi Sapto Argo". Terlepas dari ketenaran dari Kidalang Cahyo Kuntadi, juga tidak kalah menariknya adalah adanya bintang tamu penyanyi dan Sinden yang lagi viral, Niken Salindri dari Kediri yang melengkapi semaraknya kegiatan gelar.
Kepada awak media yang meliput, Alek Susanto mengatakan, ”Kegiatan gelar gebyar wayang kulit semalam suntuk ini sudah merupakan tradisi rutin yang digelar sebagai puncak dari serangkaian kegiatan bersih desa. Selain hal itu kegiatan semacam ini sebagai ajang guna mempererat tali silaturahmi antar warga dan juga wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus untuk nguri-nguri budaya Jawa karena seperti diketahui, didalam cerita-cerita yang ditampilkan dalam wayang kulit tersebut biasanya terdapat adanya pesan moral dan sepiritual yang Adi Luhung. Harapannya kedepan untuk semua warga masyarakat untuk tetap dapat menjaga kelestarian buda lokal, tetap menjaga kerukunan dan saling asah, asih dan asuh,” pungkasnya. (Ismantono)