Trenggalek, metrojatim.com;
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan peserta didik, SMK Negeri 2 Trenggalek menyelenggarakan Diklat Pembinaan dan Kepemimpinan Siswa.kamis 23/10/2025 Kegiatan ini mengusung semangat “Satukan Komitmen, Kuatkan Etika Digital Wujudkan Indonesia Emas”.
TATIB SMKN 2 Trenggalek Sampaikan Sasaran Kegiatan
Aeng Dwi Asmarani, S.Pd., selaku anggota Tim Pembinaan (TATIB) sekolah tersebut, menyampaikan bahwa diklat ini melibatkan narasumber dari pihak eksternal. “Kita pakai dari eksternal, yaitu dari Bapak Koramil Kota beserta jajarannya untuk satu hari. Semoga ke depannya kita akan melaksanakan lebih baik lagi di semester depan atau di tahun depan,” ujarnya. Harapan dari kegiatan ini adalah agar semua siswa dapat meningkatkan kedisiplinan.
Siswa Kelas 10 dan 11 Jadi Peserta Diklat
Kegiatan pembinaan ini secara khusus ditujukan kepada siswa-siswi dari kelas 10 dan 11. “Ini kita pilih kelas 10 dan kelas 11,” jelas Bu Aeng. Adapun peserta yang menjadi sasaran adalah siswa yang dinilai kurang disiplin, para ketua kelas, dan perwakilan dari Majelis Perwakilan Kelas (MPK).
Pembinaan Fokus pada Perilaku Kurang Disiplin
Sebagai anggota TATIB, Bu Aeng memaparkan fokus dari pembinaan ini. “Kegiatan hari ini adalah kegiatan pembinaan kesiswaan dan kepemimpinan siswa yang ditujukan oleh siswa-siswi yang kurang disiplin.” Beberapa contoh perilaku yang menjadi perhatian adalah keterlambatan, kenakalan remaja, membolos kegiatan, dan kebiasaan ‘nongkrong’ di luar lingkungan sekolah tanpa clear purpose. Tim TATIB secara rutin melakukan penyisiran untuk menangani hal ini.
Tim TATIB Rutin Lakukan Penyisiran
Untuk menertibkan berbagai pelanggaran, Tim TATIB menjalankan program monitoring secara berkala. “Jadi kita setiap satu bulan sekali kita membiasakan diri secara berkala untuk penyisiran,” terangnya. Penyisiran ini menitikberatkan pada pelanggaran spesifik seperti merokok dan nongkrong tidak jelas bagi siswa laki-laki, serta penggunaan makeup yang berlebihan bagi siswa perempuan.
Sanksi Berjenis Diterapkan bagi Pelanggar
Sekolah telah menerapkan mekanisme sanksi yang jelas bagi siswa yang melanggar. “Sanksinya kemarin yang sudah kita tangani, misalnya kita panggil, kita bina, kemudian kita sampaikan ke BK juga,” jelas Bu Aeng. Jika setelah pembinaan intensif selama kurang lebih satu minggu tidak ditemukan perubahan positif, maka pihak sekolah akan memberikan informasi dan melibatkan orang tua sebagai langkah akhir untuk penanganan lebih lanjut.
Dengan adanya diklat ini, SMK Negeri 2 Trenggalek berkomitmen untuk terus membina karakter disiplin dan kepemimpinan siswa, sebagai bekal mewujudkan generasi emas Indonesia yang beretika dan bertanggung jawab. (wwn)

