Jombang, metrojatim;
Bupati Jombang Warsubi S.H., M.Si mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXII dan meluncurkan program Desa Tematik Kabupaten Jombang Tahun 2025 dipusatkan di Balai Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung pada Senin (26/5/2025)
Pencanangan dan launching ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Jombang Warsubi dan diikuti pemukulan kenthongan oleh Wakil Bupati Jombang Salmanudin, Perwakilan Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Yuliati Nugrahani Warsubi, Ning Ema Erfina, Camat Mojoagung dan Kepala OPD yang hadir.
Dalam sambutannya, Bupati Jombang Warsubi menyampaikan bahwa penyelenggaraan BBGRM memiliki makna mendalam sebagai nilai, norma, dan tradisi yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong bukan sekadar kerja bersama, melainkan bagian dari sistem nilai budaya bangsa yang telah menjadi identitas luhur masyarakat Indonesia.
Bupati Jombang yang akrab disapa Abah Bupati Warsubi ini mengakui bahwa nilai-nilai kegotong-royongan saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti individualisme, liberalisme, dan materialisme, yang merupakan dampak dari pola pembangunan bercorak kapitalistik.
Oleh karena itu, melalui momentum BBGRM ini, Abah Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali memperkuat semangat gotong royong dan keswadayaan berbasis nilai-nilai budaya lokal.
Abah Bupati Jombang mengapresiasi warga masyarakat dusun Ngrowo, Desa Gambiran yang aktif bergotong royong serta berupaya mewujudkan dan menumbuhkan sikap saling terbuka, saling mendukung, saling membantu, serta semangat kebersamaan dalam aksi nyata, seperti kerja bakti sosial membangun dan memperbaiki jalan desa, membersihkan saluran irigasi (susuk wangan), memperbaiki sarana prasarana umum, dan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).
Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan pula peluncuran Desa Tematik, sebagai bagian dari program kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Jombang. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan praktik-praktik baik serta memperkuat peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Penetapan desa tematik didasarkan pada potensi yang dimiliki setiap desa, sekaligus mendukung program pembangunan Kabupaten Jombang.
"Pada tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Jombang menetapkan lima jenis desa tematik, yaitu desa wisata, desa ketahanan pangan, desa digital, desa kreatif, dan desa tembakau. Kelima desa ini telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Jombang dan diharapkan menjadi pemicu semangat bagi desa-desa lainnya untuk mengembangkan potensi masing-masing", ungkap Bupati Warsubi.
Bupati berharap seluruh desa di Kabupaten Jombang terus berinovasi sesuai kekuatan dan kekhasan lokalnya. Dengan memiliki tema yang jelas, desa akan memiliki identitas yang kuat, mudah dikenali oleh masyarakat luas, dan lebih menarik bagi wisatawan maupun investor. Pendekatan ini diharapkan memberi dampak jangka panjang, tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan.
"Saya berharap Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong dan program Desa Tematik ini akan menjadi pemantik semangat seluruh komponen masyarakat untuk senantiasa lebih peduli, lebih aktif, dan lebih berdaya dalam pembangunan. Semua ini dilandasi oleh semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan demi mewujudkan Jombang yang maju dan sejahtera untuk semua," pungkasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Sholahuddin, dalam laporannya menyampaikan berbagai capaian dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Salah satunya adalah kegiatan "Susuk Wangan Saluran Irigasi" di Dusun Ngrowo, Desa Gambiran, sebagai bentuk nyata keberlanjutan gotong royong. Dalam rangkaian BBGRM, telah digelar pula Lomba BBGRM tingkat Kabupaten Jombang tahun 2025.
"Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Jombang Nomor 100.3.3.2/117/415.10.1.3/2025, tiga desa berhasil meraih predikat terbaik: Desa Gambiran (Kecamatan Mojoagung) sebagai Terbaik I, Desa Gedangan (Kecamatan Mojowarno) sebagai Terbaik II, dan Desa Senden (Kecamatan Peterongan) sebagai Terbaik III", paparnya.
Selain itu, beberapa desa juga disiapkan untuk berkompetisi di tingkat Provinsi Jawa Timur, yang saat ini dalam tahap verifikasi lapangan. Desa-desa tersebut meliputi Desa Kedungrejo (Kecamatan Megaluh) untuk Lomba Inovator Teknologi Tepat Guna (TTG), Desa Kedungotok (Kecamatan Tembelang) untuk Lomba Tim Pembina Posyandu, dan Desa Tambakrejo yang mewakili Lomba BUMDes.
Pada program 100 hari kerja Abah Bupati, Sholahuddin juga menyampaikan telah terbentuk 10 Desa Tematik di Kabupaten Jombang yang ditetapkan melalui SK Bupati Jombang. Pembentukan desa tematik ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi lokal yang unik dan berbeda dari desa lain, demi mewujudkan desa yang maju dan sejahtera.
"Sepuluh desa tersebut terbagi dalam lima kategori:
Desa Wisata: Desa Ngampungan (Kecamatan Bareng) dan Desa Mojotrisno (Kecamatan Mojoagung).
Desa Ketahanan Pangan: Desa Made (Kecamatan Kudu) dan Desa Wonosalam (Kecamatan Wonosalam).
Desa Digital: Desa Pulosari (Kecamatan Bareng) dan Desa Denanyar (Kecamatan Jombang).
Desa Kreatif: Desa Plumbongambang (Kecamatan Gudo) dan Desa Jatipelem (Kecamatan Diwek).
Desa Tembakau: Desa Tanjungwadung (Kecamatan Kabuh) dan Desa Kepuhrejo (Kecamatan Kudu)", ungkapnya.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jombang juga melaksanakan program Nomor Induk Aparatur Pemerintah Desa (NIAPD). Program ini bertujuan untuk mendorong pembangunan desa berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam mengelola organisasi, meliputi inventarisasi data, pemberian NIAPD, pembinaan administrasi, serta pengembangan basis data yang akurat. Penyerahan NIAPD secara simbolis turut dilakukan dalam acara ini.
Tidak hanya itu, perhatian juga diberikan pada perlindungan sosial bagi aparatur desa. Disampaikan oleh Kadis PMD Sholahuddin bahwa Data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Jombang saat ini mencakup 2.398 anggota BPD, 3.476 perangkat desa, dan 9.804 ketua RT dan RW. Ke depannya, diharapkan sekitar 9.665 kader desa juga dapat diikutsertakan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Pada kesempatan tersebut secara simbolis, santunan BPJS Ketenagakerjaan juga diserahkan kepada ahli waris almarhum Wuliyono (Pemerintah Desa Plemahan, Sumobito) dan almarhum Supriadi (Perangkat RT/RW Desa Bareng, Bareng). (hsn)