Trenggalek, Metro Jatim;
Sejumlah wali murid di SMP Negeri 5 Trenggalek mengeluhkan keterlambatan kedatangan program makanan gratis jumat 03/09/2025 yang berdampak pada waktu pulang sekolah anak-anak mereka. Keluhan ini terutama datang dari ibu-ibu yang menjemput anaknya langsung. Menurut keterangan mereka, seharusnya anak-anak sudah boleh pulang, namun pihak sekolah menahan kepulangan siswa hingga makanan gratis tersebut tiba.
Jam Pulang Terganggu karena Tunggu Kiriman
Salah seorang wali murid, Endah, menyampaikan keluhannya. Ia menjelaskan bahwa pada hari Jumat, makanan gratis seharusnya sudah datang sekitar pukul 09.00. Namun, pada kenyataannya, hingga tiba waktu pulang sekolah, kiriman makanan tersebut belum juga datang. "Anaknya seharusnya sudah pulang, berhubung makan gratisnya belum datang, pihak sekolah menahan dulu," ujarnya. Dan Akibatnya, para wali murid yang menjemput pun harus ikut menunggu dalam kondisi yang disebutnya "terlantar" di pinggir jalan.
Agenda Jumat Kacau Sholat Diubah, Pengiriman Berkurang
Keterlambatan ini juga mengubah agenda siswa di hari Jumat. Endah menuturkan, seharusnya pada hari Jumat siswa sudah pulang sebelum waktu sholat Jumat. Namun, karena menunggu makanan, pihak sekolah meminta siswa untuk melaksanakan sholat Jumat terlebih dahulu di sekolah sambil menunggu kedatangan makanan. "Dan bukan hanya itu biasanya mobilnya dua yang datang, sekarang masih ada satu mobil yang datang," tambahnya.
Keputusan Akhir Siswa Baru Boleh Pulang Setelah Makanan Tiba
Keputusan untuk menahan siswa hingga makanan datang akhirnya terpenuhi. Endah menyatakan bahwa para siswa baru diizinkan pulang setelah kiriman makanan gratis tersebut tiba di sekolah, "pungkasnya. Kejadian ini menyisakan keluhan dari wali murid yang merasa waktu dan rencana mereka terganggu akibat ketidaktepatan waktu pengiriman program makanan gratis tersebut.
Harapan ke Depan Wali Murid Berharap Insiden Tidak Terulang
Harapan para wali murid kepada pihak MBG (Program Makanan Gratis) agar tepat waktu dan tidak terulang lagi kejadian ini. Mereka berharap koordinasi dan distribusi dapat diperbaiki agar tidak lagi mengganggu waktu belajar dan jadwal para siswa serta orang tua. (Wwn)
