Tulungagung, Metro Jatim;
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak Tulungagung menggelar kegiatan “Dialog Bersama Media” sebagai upaya untuk memperkuat komunikasi publik dan transparansi informasi antar pihak rumah sakit dengan insan pers. Kegiatan ini berlangsung di ruang Auditorium RSUD dr. Iskak, Rabu (29/10/2025).
Dalam agenda kegiatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur RSUD dr. Iskak, Dr. Desi Lusiana Wardhani, SKM, M.Kes, menegaskan bahwa meski pun kini status RSUD dr. Iskak naik menjadi Rumah Sakit Tipe A, pihaknya tetap akan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Tulungagung, dan yang termasuk pasien BPJS maupun umum (non-BPJS).
“Kita fokus untuk melayani warga dan masyarakat Tulungagung. Jadi kalau ada isu tentang RSUD DR ISKAK setelah menjadi Tipe A tidak bisa melayani pasien BPJS atau umum itu tidak benar. Kita tetap melayani semuanya,” tegas Desi dalam sambutannya.
Desi menjelaskan, perubahan status dari Tipe B menjadi Tipe A yang telah berlaku sejak tiga bulan lalu tidak mengubah akan status kepemilikan rumah sakit. RSUD dr. Iskak tetap menjadi rumah sakit daerah milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung, bukan milik provinsi seperti yang sempat beredar di publik.
“Kenaikan status ini merupakan langkah maju seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan fasilitas kesehatan di RSUD dr. Iskak,” katanya.
Lebih lanjut, Desi juga menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan berencana melakukan perubahan sistem klasifikasi rumah sakit. Ke depan, penilaian rumah sakit tidak lagi berbasis tipe (A, B, C, D), melainkan berdasarkan kompetensi pelayanan yang dimiliki.
“Ke depan tidak ada lagi rumah sakit tipe A, B, C, atau D. Semua akan dinilai berdasarkan kompetensi. Ada 24 kompetensi yang harus dipenuhi oleh rumah sakit,” jelasnya.
Dengan sistem baru tersebut, mekanisme rujukan akan menjadi lebih fleksibel. Rumah sakit dengan kompetensi terbatas dapat langsung merujuk pasien ke rumah sakit lain yang lebih mampu, termasuk ke RSUD dr. Iskak.
“Kami terus berupaya untuk memenuhi seluruh kompetensi itu agar bisa menjadi rujukan yang lengkap dan terpercaya,” imbuhnya.
Terkait peningkatan status menjadi Tipe A, Desi mengakui adanya berbagai tantangan internal, mulai dari pembenahan sistem manajemen hingga peningkatan kualitas pelayanan. Namun, pihaknya optimistis perubahan tersebut akan membawa dampak positif bagi masyarakat.
Acara dialog ini juga menjadi ajang silaturahmi antara RSUD dr. Iskak dan para jurnalis, di mana media turut memberikan masukan terkait pelayanan publik, transparansi anggaran, serta kebijakan komunikasi rumah sakit.
“Kami sangat terbuka terhadap masukan, kritik, dan saran dari rekan-rekan media. Tujuannya satu, yakni demi kebaikan dan kemajuan RSUD dr. Iskak Tulungagung,” kata Desi.
Suasana dialog berlangsung seru dan terbuka. Para jurnalis aktif berdiskusi dan memberikan pandangan konstruktif, mencerminkan sinergi yang positif antara lembaga pelayanan publik dan media massa. (Sryn)



