Trenggalek, Metro Jatim;
Wakil Gubenur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak kunjungan kerja di Kabupaten Trenggalek, dalam merangka menutup rangkaian kegiatan Porsadin IV Jatim yang digelar di Kabupaten Trenggalek, serta menyempatkan blusukan di lokasi Relokasi pedagang Pasar Pon untuk meninjau harga kebutuhan pokok, Minggu (21/7).
Selanjutnya Wakil Gubernur Jawa Timur, menyikapi harga cabe karena memang harganya yang melonjak tinggi. Menurutnya dalam pelonjakan harga cabe karena ada perubahan perilaku petani paska cabe anjlok.
Kemudian, "Ada beberapa konsekuensinya pada saat kemarin cabe itu jatuh, ada perilaku yang berubah dari petani cabe. Sehingga yang terjadi malah kebalikannya," terangnya.
Dia berharap panen cabe di Tulungagung, Kediri dan Nganjuk pada bulan akhir Juli bisa diantisipasi harganya dengan baik.
Selanjutnya Dia mencontohkan pada waktu petani bandeng ingin segera menanam padi yang akhirnya harga bandeng jatuh.
Untuk mengantisipasi fluktuatif harga kebutuhan pokok, Provinsi Jatim ingin mendorong sistem informasi untuk bahan pokok (Siskaperbako) terkoneksi dengan suplainya bukan hanya harga di pasar berapa melainkan timingnya seperti apa.
"Ini yang ingin kita coba, kalau ini bisa berjalan maka kita bisa mengantisipasi. Karena semua ini biasanya masalah timing, semua tanam cabai terus ketika panen mereka bingung mau petik ternyata over suplai," ujarnya.
"Pemprov Jatim mendorong dengan program informasi super koridor, bagaimana suplai terkoneksi dengan dimana. Namun sementara kita melakukan pemantauan," tandasnya. (Hard/Sum)
.jpeg)
